Tate no Yuusha no Nariagari Chapter 16 Bahasa Indonesia
TNYNN Bab 16 - Persiapan untuk Serbuan Pertama
-Persyaratan untuk Rope Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk PikyuPikyu Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Wood Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Rock Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Butterfly Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Pipe Shield telah terpenuhi.
Etc...
Rope Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : [Air Strike Shield]
PikyuPikyu Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Keterampilan Memperbaiki Senjata untuk Pemula I
Wood Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Keterampilan Menebang I
Butterfly Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Resistensi Kelumpuhan (Kecil)
Pipe Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Skill – [Shield Prison]
Etc...
Sudah delapan hari berlalu.
Setelah berpisah dengan Paman, kami berpetualang ke desa yang baru.
Nama desa itu Riyuuto. Sepertinya tempat yang bagus untuk pusat operasi bagi petualang. Tapi karena hanya ada satu penginapan disini, bayarannya seharga satu koin silver per malam.
Pembeli Merchant datang ke tempat ini dua hari sekali.
Tidak ada toko obat disini, jadi aku harus menjual obat-obatan murah langsung ke warga desa untuk bersaing dengan obat-obatan impor dari kota kerajaan.
Untuk mengimbanginya, obat-obatan yang kujual semuanya berkualitas rendah.
Ngomong-ngomong, ketenaranku sudah menyebar cukup luas, saat pertama kali datang ke desa, beberapa kali aku harus menghukum orang-orang bodoh dengan ‘Serangan Balon’-ku.
Begitu lah.
Berkat monster-monster yang ada di sekitar kota, obat-obatan herbal, dan potongan kayu, aku bisa menyerap mereka dan membuka beberapa perisai. Aku juga belajar banyak skill dan kemampuan baru.
Ada juga berbagai status yang meningkat, tapi aku tidak menghitungnya karena terlalu merepotkan.
“Tunggu—!“
Raphtalia mulai mengejar si monster seperti landak, yang setelah sadar akan kalah, melarikan diri dari pertempuran.
Level Raphtalia sudah naik dengan pesat. Sekarang aku berada pada level 20 sementara dia level 25.
Pertumbuhannya sangat cepat.
... Sementara aku masih bertarung dengan pakaian biasa ini.
Dan karena sebelumnya aku tidak pernah terkena luka, ditambah lagi sampai saat ini serangan semua monster sepertinya cukup lemah, keadaan ini membuatku sedikit bingung.
Tapi walaupun begitu, itu semua menjadi pengalaman yang menyakitkan bagiku.
Terlalu mengandalkan pertahananku, aku maju ke perkelahian dengan perisai lemah, dan sakitnya tidak terbayang saat aku terkena serangan.
Yang mengherankan, aku menerima sedikit cakaran dari serangan tiba-tiba landak ini.
“Ow, sakit juga. Sudah lama tidak merasakannya.”
Segera aku olesi luka itu dengan pil penyembuh untuk mencegah pendarahan.
Duri itu sangat menyengat ketika menusukku. Tentu saja.
Aku sudah melupakan sensasi seperti ini semenjak tiba ke dunia ini dan menerima perlindungan si perisai.
“Seperti yang kukatakan, sakit, ‘kan. Sudah saatnya Naofumi-sama sadar dan membeli beberapa perlengkapan.”
“Tidak... Ini hanya karena aku menggunakan perisai yang lemah.”
Sejak kapan Raphtalia mulai memanggilku ‘Naofumi-sama’ dan bukannya ‘Goshujin-sama’.
Sudah terbiasa dengan sebutan itu, entah itu hal yang baik atau buruk.
Yah terserah.
Perisaiku menutupi seluruh tubuhku, jadi tidak masuk akal kalau aku menggunakan perlengkapan pengaman lagi.
Untuk jaga-jaga, aku selalu melindungi diri dengan bagian tertebal dari perisaiku, dan aku belum pernah menerima satu serangan pun sampai sekarang.
Jadi ini pertama kalinya aku mengalami luka, itu saja alasannya.
Aku melihat Perisai Pengasahnya yang dengan sendirinya bekerja. Memang perisai yang cukup berguna, seperti yang diharapkan.
pengasahannya memakan waktu 8 jam. Bila aku cabut senjatanya sebelum itu, maka tidak akan memberi efek apa-apa.
Satu-satunya kekurangannya adalah saat aku gunakan, SP-ku tidak akan pulih karena akan terus digunakan.
Ah, benar juga, kurasa aku harus mencoba memanfaatkan kemampuan lainnya dari kumpulan skill-ku.
“Air Strike Shield!”
Skill pertama yang aku pelajari. Skill ini memanggil sebuah perisai dengan batas kurang lebih 5 meter.
Tapi tidak ada gunanya jika aku sendirian.
Rasanya semua orang dipaksa untuk memiliki peran khusus.
Aku memfokuskan pikiranku, membayangkan lokasi yang kuinginkan Air Strike Shield berada; pelindung misterius yang akan menghilang saat batas waktunya habis.
Baiklah, sedikit lagi.
Si landak tersandung karena terkejut dengan kemunculan perisaiku yang tiba-tiba.
Tetapi, dengan cepat ia mengembalikan keseimbangannya dan lanjut melarikan diri sekali lagi.
Kuh... Padahal kukira lima meter sudah lebih dari cukup untuk menangkapmu; tidak disangka yang satu ini cepat juga.
Kurasa aku harus menggunakan ini.
“Shield Prison!”
Skill yang membuatku bisa memanggil kandang dengan perisai dari empat sisi dalam jarak enam meter.
Kali ini, aku akan menciptakannya langsung ke sasaranku, si landak.
Walau skill ini dimaksudkan untuk perlindungan, tapi bisa juga digunakan sebagai alat penahan untuk menjebak sasarannya di dalam.
Ya, ini adalah skill untuk menyerang dan bertahan.
“Kii!”
Tidak bisa kabur lagi, si landak memberontak di dalam Shield Prison.
Batas waktunya 15 detik.
Selama itu, Raphtalia bergegas menuju Shield Prison-nya. Lalu tepat saat efeknya berakhir, ia menusuk landak itu dengan pedangnya.
“Kii!?”
“Berhasil!”
Raphtalia kembali dengan bangga sambil membawa bangkai landak itu.
“Bagus!”
EXP 48
Panen yang lumayan.
Kami mengalahkan buruan kami, membedah tubuhnya dengan benar, kemudian menyerap potongan-potongannya dengan perisai supaya bisa mendapatkan perubahannya. Aku baru mengetahuinya minggu lalu, tapi sepertinya Balon, Mush, dan Eggy bisa dianggap sebagai ‘bahan’. Yah, dulu juga tidak begitu penting untuk mengetahuinya sih.
Aku langsung membagi si landak menjadi duri, daging, dan kulitnya. Lumayan mudah kalau sudah mengerti caranya.
Semua ini adalah bahan yang berharga, jadi harus dirawat dengan baik.
Aku menyerap sisanya ke perisai.
Tulang-tulangnya aku masukkan ke kategori tulang, yang membutuhkan beberapa tulang dari monster lainnya, sementara kulitnya aku masukkan ke kategori kulit berbulu dan mendapatkan beberapa tambahan status melalui bonus perlengkapan. Tentu saja, ada saat dimana aku masih belum cukup level untuk membuka sesuatu.
Dagingnya aku masukkan ke kategori masakan. Kategori yang akhirnya terlihat juga.
Aku tidak sabar untuk tahu kegunaan duri-durinya. Soalnya mereka ini kan khas-nya landak.
-Persyaratan untuk Animal Needle Shield telah terbuka.
Jadi ini adalah perisai yang terbuat dari duri binatang. Sebuah perisai jarum... aku penasaran dengan efek yang akan didapatkannya.
Animal Needle Shield
-Terkunci... Bonus perlengkapan : Kekuatan Serangan 1+
-Efek Istimewa: Perisai Jarum (kecil)
Berhasil! Akhirnya kekuatan seranganku naik jugaaaaaaaaaaaa!
Yap. Aku tahu. Hanya bertambah 1 saja.
Walau aku tidak tahu apa yang bisa dilakukan oleh ‘Efek Istimewa: Perisai Jarum (kecil)’, aku akhirnya bisa mendapatkan perisai yang mampu menyerang, yang tentu saja sangat penting.
Ini hanya permulaan. Mulai sekarang aku juga bisa menyerang kalau aku terus menyerap benda-benda yang berhubungan dengan jenis kategori perisai ini.
Kekuatan bertahannya sedikit lebih rendah daripada yang dari kategori mineral, tapi tidak jadi masalah.
“Bagaimana hasilnya?”
“Ya, sepertinya perisai ini bisa meningkatkan kekuatan seranganku.”
“Jadi akhirnya anda bisa mendapatkan satu, baguslah. Tapi bagaimana dengan kekuatan bertahannya?”
Raphtalia menunjuk lukaku dengan tatapan khawatir.
“Biasa saja, sepertinya.”
“Begitu... Um, aku ingin meminta supaya pedangnya dipoles lagi, tapi...”
“Oke. Berburunya sampai sini dulu, kita kembali ke hutan sekarang.”
“Baik!”
Aku mengubah perisaiku menjadi ‘Perisai Pengasah’ dan memasukkan pedang Raphtalia ke salah satu tempatnya.
Pengasahan sedang berlangsung...
Nah sekarang, level kami sudah meningkat dengan pesat setelah satu minggu penuh mencari uang, dan kami berhasil menabung sampai 230 koin silver.
Sejumlah obat-obatan sudah terjual, dan bisnis penebangan dan pertambangannya juga naik berkat kemampuan perisaiku yang baru.
Tetapi ada sesuatu yang membuatku khawatir, karena kebiasaan bermain game online-ku mempengaruhi tindakanku akhir-akhir ini.
Yah, aku terlalu sibuk untuk memikirkan cara mendapatkan uang.
Dan aku tidak membuang-buang waktu dengan berbuat gegabah yang tidak menguntungkanku juga. Jadi memang apa boleh buat karena ini lah yang aku harus lakukan untuk bertahan hidup.
“Kalau begitu, kita harus cepat kembali dan meningkatkan senjatamu, Raphtalia.”
“... Naofumi-sama?”
Hmm? Entah kenapa, Raphtalia tersenyum lembut kepadaku. Tapi aku hanya bisa merasakan sesuatu yang aneh dan membekukan punggungku dari pandangannya.
“Walaupun aku suka dengan ide membeli perlengkapan yang baru, tapi bisakah anda sedikit memperhatikan diri anda sendiri dan lihat bagaimana anda berpakaian?”
“Memangnya aku terlihat aneh?”
“Selain karena perisainya, anda terlihat seperti orang desa biasa.”
“A-...karena memang tidak perlu, ‘kan... mengganti sedikit cara berpakaianku jadinya juga tidak apa-apa, ‘kan?”
Gashi!
Dengan senyum lebar Raphtalia mengancam sambil mencengkeram bahuku.
“Bukannya anda baru saja terluka tadi?”
“Seperti yang kubilang, hanya karena aku menggunakan perisai yang lemah... jadi tidak apa-apa, ‘kan? Senjatamu lebih penting daripada aku saat ini, jadi lebih baik untuk meningkatkan——“
“Naofumi-sama? Anda tahu kan kalau terus bercanda seperti itu anda akan cepat mati?”
“Mati!?”
Dengan pedang cadangan ditangannya, Raphtalia mengancam sambil menyodok-nyodokku.
Meskipun aku tidak akan bisa dilukainya karena mantra penahan budaknya.
“... Lagipula, sudah saatnya anda memikirkan perlengkapan anda sendiri. Batas waktunya semakin dekat, ‘kan?”
“... ya.”
Dipikir lagi, ada benarnya juga.
Hanya tersisa beberapa hari lagi sampai serbuan bencananya muncul.
Aku harus terus bertambah kuat sampai waktunya tiba.
Walau tentu aku sedikit merasa cemas harus berpakaian seperti orang kota biasa.
Tujuan dan prosesnya benar-benar jadi terbalik.
“Haah...”
Padahal aku ingin meningkatkan kekuatan seranganku sedikit lagi.
“Daripada untuk aku, lebih baik cepat cari perlengkapan Naofumi-sama sekarang juga.”
“Baiklah, untuk sekarang kita akan membeli perlengkapanku, tapi sisa uangnya akan kita gunakan untuk membeli senjatamu.”
“Baik.”
Walau tidak masalah untukku karena aku sudah terbiasa, tapi sudah jadi berani juga dia rupanya...
Perlakuan kasarnya meningkat sejalan dengan keras kepalanya, aku jadi ingin tahu bagaimana ceritanya kedudukan kami jadi berbalik begini.
Kalau boleh kukatakan, dia sudah menjadi budak yang merepotkan.
sumber : www.baka-tsuki.org
-Persyaratan untuk Rope Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk PikyuPikyu Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Wood Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Rock Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Butterfly Shield telah terpenuhi.
-Persyaratan untuk Pipe Shield telah terpenuhi.
Etc...
Rope Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : [Air Strike Shield]
PikyuPikyu Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Keterampilan Memperbaiki Senjata untuk Pemula I
Wood Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Keterampilan Menebang I
Butterfly Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Resistensi Kelumpuhan (Kecil)
Pipe Shield
-Kekuatan sejati terkunci. . . . . . Bonus perlengkapan : Skill – [Shield Prison]
Etc...
Sudah delapan hari berlalu.
Setelah berpisah dengan Paman, kami berpetualang ke desa yang baru.
Nama desa itu Riyuuto. Sepertinya tempat yang bagus untuk pusat operasi bagi petualang. Tapi karena hanya ada satu penginapan disini, bayarannya seharga satu koin silver per malam.
Pembeli Merchant datang ke tempat ini dua hari sekali.
Tidak ada toko obat disini, jadi aku harus menjual obat-obatan murah langsung ke warga desa untuk bersaing dengan obat-obatan impor dari kota kerajaan.
Untuk mengimbanginya, obat-obatan yang kujual semuanya berkualitas rendah.
Ngomong-ngomong, ketenaranku sudah menyebar cukup luas, saat pertama kali datang ke desa, beberapa kali aku harus menghukum orang-orang bodoh dengan ‘Serangan Balon’-ku.
Begitu lah.
Berkat monster-monster yang ada di sekitar kota, obat-obatan herbal, dan potongan kayu, aku bisa menyerap mereka dan membuka beberapa perisai. Aku juga belajar banyak skill dan kemampuan baru.
Ada juga berbagai status yang meningkat, tapi aku tidak menghitungnya karena terlalu merepotkan.
“Tunggu—!“
Raphtalia mulai mengejar si monster seperti landak, yang setelah sadar akan kalah, melarikan diri dari pertempuran.
Level Raphtalia sudah naik dengan pesat. Sekarang aku berada pada level 20 sementara dia level 25.
Pertumbuhannya sangat cepat.
... Sementara aku masih bertarung dengan pakaian biasa ini.
Dan karena sebelumnya aku tidak pernah terkena luka, ditambah lagi sampai saat ini serangan semua monster sepertinya cukup lemah, keadaan ini membuatku sedikit bingung.
Tapi walaupun begitu, itu semua menjadi pengalaman yang menyakitkan bagiku.
Terlalu mengandalkan pertahananku, aku maju ke perkelahian dengan perisai lemah, dan sakitnya tidak terbayang saat aku terkena serangan.
Yang mengherankan, aku menerima sedikit cakaran dari serangan tiba-tiba landak ini.
“Ow, sakit juga. Sudah lama tidak merasakannya.”
Segera aku olesi luka itu dengan pil penyembuh untuk mencegah pendarahan.
Duri itu sangat menyengat ketika menusukku. Tentu saja.
Aku sudah melupakan sensasi seperti ini semenjak tiba ke dunia ini dan menerima perlindungan si perisai.
“Seperti yang kukatakan, sakit, ‘kan. Sudah saatnya Naofumi-sama sadar dan membeli beberapa perlengkapan.”
“Tidak... Ini hanya karena aku menggunakan perisai yang lemah.”
Sejak kapan Raphtalia mulai memanggilku ‘Naofumi-sama’ dan bukannya ‘Goshujin-sama’.
Sudah terbiasa dengan sebutan itu, entah itu hal yang baik atau buruk.
Yah terserah.
Perisaiku menutupi seluruh tubuhku, jadi tidak masuk akal kalau aku menggunakan perlengkapan pengaman lagi.
Untuk jaga-jaga, aku selalu melindungi diri dengan bagian tertebal dari perisaiku, dan aku belum pernah menerima satu serangan pun sampai sekarang.
Jadi ini pertama kalinya aku mengalami luka, itu saja alasannya.
Aku melihat Perisai Pengasahnya yang dengan sendirinya bekerja. Memang perisai yang cukup berguna, seperti yang diharapkan.
pengasahannya memakan waktu 8 jam. Bila aku cabut senjatanya sebelum itu, maka tidak akan memberi efek apa-apa.
Satu-satunya kekurangannya adalah saat aku gunakan, SP-ku tidak akan pulih karena akan terus digunakan.
Ah, benar juga, kurasa aku harus mencoba memanfaatkan kemampuan lainnya dari kumpulan skill-ku.
“Air Strike Shield!”
Skill pertama yang aku pelajari. Skill ini memanggil sebuah perisai dengan batas kurang lebih 5 meter.
Tapi tidak ada gunanya jika aku sendirian.
Rasanya semua orang dipaksa untuk memiliki peran khusus.
Aku memfokuskan pikiranku, membayangkan lokasi yang kuinginkan Air Strike Shield berada; pelindung misterius yang akan menghilang saat batas waktunya habis.
Baiklah, sedikit lagi.
Si landak tersandung karena terkejut dengan kemunculan perisaiku yang tiba-tiba.
Tetapi, dengan cepat ia mengembalikan keseimbangannya dan lanjut melarikan diri sekali lagi.
Kuh... Padahal kukira lima meter sudah lebih dari cukup untuk menangkapmu; tidak disangka yang satu ini cepat juga.
Kurasa aku harus menggunakan ini.
“Shield Prison!”
Skill yang membuatku bisa memanggil kandang dengan perisai dari empat sisi dalam jarak enam meter.
Kali ini, aku akan menciptakannya langsung ke sasaranku, si landak.
Walau skill ini dimaksudkan untuk perlindungan, tapi bisa juga digunakan sebagai alat penahan untuk menjebak sasarannya di dalam.
Ya, ini adalah skill untuk menyerang dan bertahan.
“Kii!”
Tidak bisa kabur lagi, si landak memberontak di dalam Shield Prison.
Batas waktunya 15 detik.
Selama itu, Raphtalia bergegas menuju Shield Prison-nya. Lalu tepat saat efeknya berakhir, ia menusuk landak itu dengan pedangnya.
“Kii!?”
“Berhasil!”
Raphtalia kembali dengan bangga sambil membawa bangkai landak itu.
“Bagus!”
EXP 48
Panen yang lumayan.
Kami mengalahkan buruan kami, membedah tubuhnya dengan benar, kemudian menyerap potongan-potongannya dengan perisai supaya bisa mendapatkan perubahannya. Aku baru mengetahuinya minggu lalu, tapi sepertinya Balon, Mush, dan Eggy bisa dianggap sebagai ‘bahan’. Yah, dulu juga tidak begitu penting untuk mengetahuinya sih.
Aku langsung membagi si landak menjadi duri, daging, dan kulitnya. Lumayan mudah kalau sudah mengerti caranya.
Semua ini adalah bahan yang berharga, jadi harus dirawat dengan baik.
Aku menyerap sisanya ke perisai.
Tulang-tulangnya aku masukkan ke kategori tulang, yang membutuhkan beberapa tulang dari monster lainnya, sementara kulitnya aku masukkan ke kategori kulit berbulu dan mendapatkan beberapa tambahan status melalui bonus perlengkapan. Tentu saja, ada saat dimana aku masih belum cukup level untuk membuka sesuatu.
Dagingnya aku masukkan ke kategori masakan. Kategori yang akhirnya terlihat juga.
Aku tidak sabar untuk tahu kegunaan duri-durinya. Soalnya mereka ini kan khas-nya landak.
-Persyaratan untuk Animal Needle Shield telah terbuka.
Jadi ini adalah perisai yang terbuat dari duri binatang. Sebuah perisai jarum... aku penasaran dengan efek yang akan didapatkannya.
Animal Needle Shield
-Terkunci... Bonus perlengkapan : Kekuatan Serangan 1+
-Efek Istimewa: Perisai Jarum (kecil)
Berhasil! Akhirnya kekuatan seranganku naik jugaaaaaaaaaaaa!
Yap. Aku tahu. Hanya bertambah 1 saja.
Walau aku tidak tahu apa yang bisa dilakukan oleh ‘Efek Istimewa: Perisai Jarum (kecil)’, aku akhirnya bisa mendapatkan perisai yang mampu menyerang, yang tentu saja sangat penting.
Ini hanya permulaan. Mulai sekarang aku juga bisa menyerang kalau aku terus menyerap benda-benda yang berhubungan dengan jenis kategori perisai ini.
Kekuatan bertahannya sedikit lebih rendah daripada yang dari kategori mineral, tapi tidak jadi masalah.
“Bagaimana hasilnya?”
“Ya, sepertinya perisai ini bisa meningkatkan kekuatan seranganku.”
“Jadi akhirnya anda bisa mendapatkan satu, baguslah. Tapi bagaimana dengan kekuatan bertahannya?”
Raphtalia menunjuk lukaku dengan tatapan khawatir.
“Biasa saja, sepertinya.”
“Begitu... Um, aku ingin meminta supaya pedangnya dipoles lagi, tapi...”
“Oke. Berburunya sampai sini dulu, kita kembali ke hutan sekarang.”
“Baik!”
Aku mengubah perisaiku menjadi ‘Perisai Pengasah’ dan memasukkan pedang Raphtalia ke salah satu tempatnya.
Pengasahan sedang berlangsung...
Nah sekarang, level kami sudah meningkat dengan pesat setelah satu minggu penuh mencari uang, dan kami berhasil menabung sampai 230 koin silver.
Sejumlah obat-obatan sudah terjual, dan bisnis penebangan dan pertambangannya juga naik berkat kemampuan perisaiku yang baru.
Tetapi ada sesuatu yang membuatku khawatir, karena kebiasaan bermain game online-ku mempengaruhi tindakanku akhir-akhir ini.
Yah, aku terlalu sibuk untuk memikirkan cara mendapatkan uang.
Dan aku tidak membuang-buang waktu dengan berbuat gegabah yang tidak menguntungkanku juga. Jadi memang apa boleh buat karena ini lah yang aku harus lakukan untuk bertahan hidup.
“Kalau begitu, kita harus cepat kembali dan meningkatkan senjatamu, Raphtalia.”
“... Naofumi-sama?”
Hmm? Entah kenapa, Raphtalia tersenyum lembut kepadaku. Tapi aku hanya bisa merasakan sesuatu yang aneh dan membekukan punggungku dari pandangannya.
“Walaupun aku suka dengan ide membeli perlengkapan yang baru, tapi bisakah anda sedikit memperhatikan diri anda sendiri dan lihat bagaimana anda berpakaian?”
“Memangnya aku terlihat aneh?”
“Selain karena perisainya, anda terlihat seperti orang desa biasa.”
“A-...karena memang tidak perlu, ‘kan... mengganti sedikit cara berpakaianku jadinya juga tidak apa-apa, ‘kan?”
Gashi!
Dengan senyum lebar Raphtalia mengancam sambil mencengkeram bahuku.
“Bukannya anda baru saja terluka tadi?”
“Seperti yang kubilang, hanya karena aku menggunakan perisai yang lemah... jadi tidak apa-apa, ‘kan? Senjatamu lebih penting daripada aku saat ini, jadi lebih baik untuk meningkatkan——“
“Naofumi-sama? Anda tahu kan kalau terus bercanda seperti itu anda akan cepat mati?”
“Mati!?”
Dengan pedang cadangan ditangannya, Raphtalia mengancam sambil menyodok-nyodokku.
Meskipun aku tidak akan bisa dilukainya karena mantra penahan budaknya.
“... Lagipula, sudah saatnya anda memikirkan perlengkapan anda sendiri. Batas waktunya semakin dekat, ‘kan?”
“... ya.”
Dipikir lagi, ada benarnya juga.
Hanya tersisa beberapa hari lagi sampai serbuan bencananya muncul.
Aku harus terus bertambah kuat sampai waktunya tiba.
Walau tentu aku sedikit merasa cemas harus berpakaian seperti orang kota biasa.
Tujuan dan prosesnya benar-benar jadi terbalik.
“Haah...”
Padahal aku ingin meningkatkan kekuatan seranganku sedikit lagi.
“Daripada untuk aku, lebih baik cepat cari perlengkapan Naofumi-sama sekarang juga.”
“Baiklah, untuk sekarang kita akan membeli perlengkapanku, tapi sisa uangnya akan kita gunakan untuk membeli senjatamu.”
“Baik.”
Walau tidak masalah untukku karena aku sudah terbiasa, tapi sudah jadi berani juga dia rupanya...
Perlakuan kasarnya meningkat sejalan dengan keras kepalanya, aku jadi ingin tahu bagaimana ceritanya kedudukan kami jadi berbalik begini.
Kalau boleh kukatakan, dia sudah menjadi budak yang merepotkan.
sumber : www.baka-tsuki.org